Pengaruh Faktor-Faktor Internal dan Makro Ekonomi Terhadap Kinerja Perbankan Nasional
Abstract
Abstrak: Arsitektur Perbankan Nasional tahun 2010 yang telah berjalan dengan baik membuat Perbankan Nasional menjadi sangat kompetitif dan sehat dalam membangun perekonomian. Indonesia melihat bahwa berdasarkan krisis ekonomi di negara lain dan krisis ekonomi yang pernah dijalani maka perlu untuk dilakukan penelitian mengenai kinerja perbankan saat ini setelah krisis. Ukuran kinerja perbankan yang dapat ditelaah biasanya adalah tingkat keuntungan perbankan, namun dalam penelitian ini adalah pertumbuhan kredit dari perbankan nasional. Pertumbuhan kredit perbankan tentu dipengaruhi oleh kekuatan internal perbankan tersebut. Indikator kekuatan perbankan dalam laporan keuangan dapat tercermin dari nilai Non Performing Loan, Capital Adequancy Ratio, Biaya Operasional per Pendapatan Operasional, Loan to Deposit Ratio sebagai faktor internal dan dimungkinkan pula Kurs serta Inflasi sebagai faktor dari luar perbankan (makro ekonomi) yang dalam sejarah perbankan di tahun 1998 – 2008 banyak menggoyang kekuatan perbankan. Obyek penelitian dipusatkan pada Bank-Bank yang telah go public selama periode penelitian tahun 2009 – 2013 yang laporan keuangannya telah diaudit. Bank-Bank yang diambil sebagai sample adalah Bank-Bank yang sahamnya diperdagangkan dengan aktif frekuensi dan hari perdagangan yang memadai serta tidak melakukan merger dan akuisisi selama periode penelitian. Peneliti berusaha mengukur apakah pertumbuhan kredit bank BUMN lebih tinggi daripada Bank Swasta Nasional. Model Penelitian ini adalah model regresi linear berganda yang akan diselesaikan dengan bantuan SPSS versi 19. Penelitian ini memberikan hasil bahwa Bank BUMN memiliki tingkat pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dibandingkan dengan Bank Swasta, Biaya Operasional per Pendapatan Operasional serta kurs signifikan berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan kredit dan Inflasi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan kredit perbankan..Kata Kunci: Non Performing Loan, Capital Adequancy Ratio, Biaya Operasional per Pendapatan Operasional, Loan to Deposit Ratio, Exchange Rate, Inflation, dan Credit Growth
Abstract: The National Banking Architecture at 2010 had done very well to establish the competitive and healthy Banks in Indonesian economics. However, with the experience of economics crisis in other countries and also Indonesian crisis’, it’s needed to evaluate the performance and health of the banks. The measurement to do as usual was how to evalute the profitability of banks, but in this research the key indicator for performance was the credit growth of Indonesian National Banks. The credit growth of the banks were influenced of internal factors. They were Non Performing Loan, Capital Adequancy Ratio, Biaya Operasional per Pendapatan Nasional, Loan to Deposit Ratio as internal factors, also the exchange rate and the inflation as external factors that ever showed the power to shake the Banking industry in 1998 - 2008. The objects of research were go public Banks between 2009 – 2013, active banks in trading and day frequencies and the banks have no merger or acquisition between those years. The model of the research was the multiple regression and would be solved by SPSS version 19. The result showed that the government Banks have significant credit growth than private Banks, Biaya Operasional per Pendapatan Operasional and Exchange Rate have negative effects on the Credit Growth and the Inflation has a positive effect on the Credit Growth.
Keywords: Non Performing Loan, Capital Adequancy Ratio, Biaya Operasional per Pendapatan Operasional, Loan to Deposit Ratio, Exchange Rate, Inflation, and Credit Growth
Published
2017-06-01
How to Cite
WIJAYA, Indra; SAHAR, Sarjono.
Pengaruh Faktor-Faktor Internal dan Makro Ekonomi Terhadap Kinerja Perbankan Nasional.
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, [S.l.], v. 2, n. 1, p. 61 – 80, june 2017.
ISSN 2528-0163.
Available at: <https://460290.0x60nl4us.asia/index.php/JOIA/article/view/432>. Date accessed: 01 dec. 2024.
Section
Articles