ELASTISITAS KESEMPATAN KERJA PADA BERBAGAI SUB SEKTOR EKONOMI TAHUN 2010-2014
Abstract
Abstrak: Secara makro, elastisitas kesempatan kerja digunakan untuk memperkirakan laju pertumbuhan produksi yang diperlukan untuk mengimbangi laju pertumbuhan angkatan kerja yang ada. Penelitian ini menganalisis elastisitas kesempatan kerja di berbagai sektor ekonomi periode 2010-2014 dengan tujuan mengukur besarnya angkatan kerja yang diperlukan dalam mengimbangi laju kenaikan produksi tahun berikutnya. Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif dengan perhitungan elastisitas. Berdasarkan perhitungan tingkat elastisitas dan laju pertumbuhan kesempatan kerja masing-masing sub sektor ditemukan sektor pertanian, perkebunan, kehutanan dan perikanan di perkirakan akan mengurangi kesempatan kerja 7.226 orang dan sektor jasa swasta, pemerintah dan perorangan sebesar 1.935 apabila terjadi peningkatan laju pertumbuhan sub sektor. Kesempatan kerja tujuh sub sektor lainnya akan mengalami pertambahan apabila terjadi kenaikan laju pertumbuhan sub sektor diantaranya sektor pertambangan dan penggalian penambahan kesempatan kerja sebesar 7.969 orang, sektor industri 22.595 orang, sektor listrik, gas dan air bersih 168.485, sektor konstruksi 168.026, perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi 34.420 orang, transportasi, pergudangan dan komunikasi sebanyak 3.644 orang, dan sektor lembaga keuangan, real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan sebanyak 52.508 orang. Sehingga total pertambahan kesempatan kerja diperkirakan pada tahun 2015 sebesar 448.484 orang.Konsep elastisitas ini dapat digunakan untuk memperkirakan kebutuhan tenaga untuk suatu periode 2015, baik untuk masing-masing sektor maupun untuk ekonomi secara keseluruhan.Atau sebaliknya dapat digunakan :intuk menyusun simulasi kebijakan pembangunan untuk ketenagakerjaan yaitu dengan memilih sektor yang diutamakan dari beberapa alternatif laju pertumbuhan tiap sektor.Kata kunci : elastisitas, kesempatan kerja, sub sektor ekonomi
Abstract: In macro terms, employment elasticity is used to estimate the rate of production growth required to offset the rate of growth of the existing labor force. This study analyzes employment elasticity in various economic sectors of the 2010-2014 period with the objective of measuring the size of the labor force required to compensate for the next year's rate of increase in production. The research method used descriptive method with elasticity calculation. Based on the calculation of the elasticity and employment growth rate of each sub-sector, agriculture, plantation, forestry and fishery sector are estimated to reduce the employment opportunities of 7,226 people and private, government and private service sector by 1,935 in the case of an increase in sub-sector growth rate. The employment of seven other sub-sectors will increase if there is an increase in the growth rate of sub-sectors such as mining and quota sector, and accommodation services 34,420 people, transportation, warehousing and communications as many as 3664 people, and the sector of financial institutions, real estate, leasing and business services as many as 52,508 people. So the total increase of employment opportunities is estimated in 2015 of 448,484 people. This elasticity concept can be used to estimate power requirements for a period of 2015, both for each sector as well as for the economy as a whole. Alternatively it can be used: to develop a development policy simulation for employment by selecting the preferred sector from several alternative growth rates for each sector.
Keywords: elasticity, job opportunity, economic sub-sector
Published
2015-02-20
How to Cite
SIMATUPANG, Apriani.
ELASTISITAS KESEMPATAN KERJA PADA BERBAGAI SUB SEKTOR EKONOMI TAHUN 2010-2014.
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, [S.l.], v. 3, n. 1, p. 393-410, feb. 2015.
ISSN 2527-9769.
Available at: <https://460290.0x60nl4us.asia/index.php/JAK/article/view/708>. Date accessed: 01 dec. 2024.
Section
Articles
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.